Robert Pinsky, penyair asal Amerika (Sumber gambar: npr.org) |
Aku ditenggelamkan dalam api yang memilikimu, aku terbakar
Di sungai yang tidak memilikimu, kami pun hidup
Bersama selama berjam-jam di sebuah rumah dengan seribu kamar
Dan kami berpisah selama seribu tahun.
Sepuluh menit lalu kami membangkitkan anak-anak kami yang menutupi
Bumi dan lupa bahwa kami ada.
Itu bukan khayalan, bukan pula tangga menuju kesempurnaan
Itu adalah dingin sinar matahari yang jatuh ke bumi hangat ini
Ketika aku kembali kau pergi ke neraka. Ketika kapalmu
Melarikan diri dari pertempuran lalu aku mengikutimu dan kehilangan dunia
Tanpa penyesalan namun dengan badai saling tuding
Suatu hari nanti jauh di bawah koridor ketakutan masa depan
Seseorang yang membeli gambar ini dari kau untuk bingkai
Di sebuah warung di kota murung yang akan mempelajari wajahmu
Dan memutuskan untuk berlabuh lebih lama sementara waktu
Dari perairan tanpa nama, asam napas.
*Puisi Robert Pinsky, "Antique" from Gulf Music diterjemahkan
oleh Wawan Kurn secara bebas.
Penyair ini telah berusia 75 tahun. Selain menulis puisi, ia juga menulis esai, kritik sastra dan menjadi seorang penerjemah. Saya belum membaca banyak karyanya, namun saya rasa saya akan menerjemahkan dan membaca lebih banyak lagi puisi-puisinya. Puisi yang saya terjemahkan kali ini secara khusus judul tidak saya ubah sama sekali. Saya merasa itu sudah pas. Semoga di lain kesempatan saya bisa menerjemahkan dengan lebih baik lagi.
0 komentar:
Posting Komentar